pramuka madaliyansa ambalan jendral ahmad yani - cut nyak dien bhineka tunggal ika berbakti satu persada

Kamis, 11 Oktober 2012

Pendidikan akhlak dan moral anggota pramuka

Pendidikan Kepramukaan merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, dan termasuk dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan. Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia. Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan tujuan Gerakan Pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diserahkan dengan keadaan, untuk menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudah seharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalam dan diperkuat. iman anak didik kepada Tuhan itu belum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertulis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah laku kehidupan anak didik. Sehingga pramuka mempunyai fungsi sebagai gerakan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orangtua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orangtua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya. Gerakan Pramuka ini membina dan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan tujuan untuk; menciptakan generasi bangsa yang kreatif dan mandiri serta memiliki wawasan yang luas sebagai sumber daya masnusia yang berwatak dan berbudi luhur, serta menjadi masyarakat yang berjiwa Pancasila, setia pada Negara kesatuan Republik Indonesia, serta berupaya menjadikan manusia yang suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan dalam kehidupannya sehari-hari. Sebagai wadah pembinaan generasi muda, pramuka secara aktif berpartisipasi dalam masalah-masalah pembangunan yang mendambakan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh bangsa Indonesia. Semua anggota Gerakan Pramuka menerima prinsip-prinsip pendidikan yaitu pertama, bahwa pendidikan berlangsung sepanjang hayat (long life education) dan, bahwa terdapat empat sendi, ‘sokoguru’ atau pilar pendidikan, yaitu belajar mengetahui (learning to know) belajar berbuat (learning to do), belajar hidup bersama, hidup bersama orang-orang lain (learning to live together, to live with others), dan belajar menjadi seseorang (learning to be).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar